Sabtu, 01 Februari 2020

Ruang Rasa dalam jalinan cintaNya (Bengkel Diri)


  • Penantian Panjangku di Lima Tahun Terakhir

Aku seorang mantan bipolar syndrome yang terus menunggu akan hadirnya sebuah kisah baru dalam perjalanan hidupku. Bukan maksudku untuk terus mengingatkan akan luka lama yang telah berlalu, akan tetapi hal inilah yang justru membuatku bangkit dan semangat mengejar track record baru. Aku yang selama 5 tahun belakangan hanya berkubang pada alam tak nyata, di dalam sebuah ruang persegi panjang bak neraka, ku sebut itu neraka karena disanalah letak batinku tersiksa. Aku lemah dan tak berdaya. Namun, ketika sebuah cahaya berkilau nan nyata kupandang sebelah mata, aku ragu akan busanaku. Kupikir aku belum mampu bersatu padu dengan mereka yang nampak putih bersih, sementara aku masih berkubang penuh debu. 

Lambat laun kupandangi cahaya itu terus menerus tak terputus, ku scroll setiap informasi-informasi tentangnya, hingga suatu hari kejaiban menyapaku. Tanpa sadar dan sangat impulsif seperti kebiasaanku, kuberanikan diri mengisi lembar form daftar tambahan seat. Entahlah, apa yang ada dalam benakku saat itu, berbekal keyakinan bahwa aku takkan mau terus terjerat pada lembah kenistaan itu.

Seminggu berlalu, saatnya aku masuk dalam sebuah dunia baru. Dunia yang membawaku akan pemahaman baru tentang siapa aku, darimana asalku, dan untuk apa aku ada. Disinilah awal mulanya aku terlahir kembali. Agustus 2019, aku masih sangat terpesona saat pertama kududuk disana, berlembar tugas kubuat sekuat tenaga, meski bipolar syndromku masih sangat lekat.

Hari demi hari kulalui, meski setelah 2 bulan awal masa itu, aku harus mengurung diriku sendiri lebih dalam, menampik seluruh pergolakan batinku. Aku yakin dengan keputusanku saat ini, aku percaya Tuhan telah mengulurkan tangannya. Disanalah aku merasa terisolasi dari ruang ramai, berusaha mencerna satu demi satu tentang apa yang telah guru-guru beri padaku, bahwa sesungguhnya dunia ini begitu hampa jika aku hanya berdiam dalam ruang rasa.

Kini, semakin aku menaikkan levelku dan menantang diriku sendiri, aku kian mampu lakukan segalanya. Seperti halnya sebuah olahraga, jikalau aku berhenti justru syaraf dan ototku makin gelisah. Semua berubah menjadi candu, terlebih kala kulihat pertemuan yang mengharu biru. Aku ingin suatu saat nanti bisa dipertemukan kembali bersama ruh-ruh sejati sepertimu, seperti saat ini.

Kebumen, 01 Februari 2020
Alumni Bengkel Diri Level 01 Muazzah b.abdullah
Alumni Bengkel Diri Level 02 Darussalam
Semoga kelak kita bisa bertemu dengan nyata.

Ttd.
Kekasih Pertama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar